Selasa, 24 September 2013

Ingin 'Menuju Surga Lewat Melangit'

Tulisan ini merupakan artikel yang dimuat di Majalah Aulia edisi Juli 2013 (Part 1)


***

Berawal dari pengalamannya yang kesulitan menemukan kerudung berbahan tebal serta panjang, Nela Indah Ermawati tertarik untuk membuat usaha kerudung syar'i. Memasuki tahun 2012, ia merasakan busana Muslim sudah begitu ngetren, tapi hal ini justru menyulitkannya mencari kerudung.

Sebab, kerudung yang ada di pasaran kebanyakan berbahan tipis dan menerawang sehingga membuatnya harus memakai berlapis-lapis kerudung. Bukan hanya itu, ia juga gemas saat melihat orang memakai kerudung berbahan tipis dengan rambut yang masih bias terlihat menembus kerudung.

Saat itulah ia terpikir untuk membuat usaha kerudung syar'i yang bias memenuhi kebutuhan dirinya sendiri, sekaligus mengajak orang lain untuk beralih menggunakan kerudung yang sesuai dengan tuntunan Islam. Maka, ia pun mencoba langsung bergerak demi mewujudkan keinginannya tersebut.

Memang sih, sebelumnya ia juga sudah senang berjualan kerudung yang merupakan produk milik temannya, tapi usaha itu tak ia jalani dengan serius. Nah, kali ini ia bertekad sungguh-sungguh menekuni bisnis yang akan dirintisnya.

Hal pertama yang ia lakukan saat memulai bisnis adalah melakukan riset mengenai bahan apa yang bisa dipakai untuk dijadikan kerudung. Berbagai cara dilakukannya agar bisa menemukan bahan yang cocok dan enak dipakai. Gadis berusia 24 tahun ini tak segan-segan melakukan 'tur' dari satu toko kain ke toko kain lainnya. Ia juga melihat koleksi kerudung sang ibunda untuk melihat bahan apa yang sebenarnya bagus dijadikan kerudung. "Zaman dulu kan belum ada kerudung yang aneh-aneh, semuanya sederhana. Saya mencari bahan yang mirip-mirip seperti itu," tuturnya.

Setelah berhasil menemukan bahan yang cocok, Nela pun langsung memproduksi kerudung. Dengan bermodal Rp 600.000 untuk membeli bahan baku, ia lantas memproduksi kerudung yang lantas langsung ia jual lewat media social. Ia memilih twitter sebagai media untuk memasarka produknya.

Produk itu ia beri nama Melangit. Ia ambil dari bahasa Filipina yang berarti menuju surga. Maka, sejak 20 Oktober 2012 lalu Nela pun mulai meluncurkan produk Melangit berupa khimar (kerudung) segiempat yang menggunakan bahan dobby dengan beragam warna.

Tentu saja seperti layaknya usaha yang baru dirintis, kesulitan yang dialami Nela saat pertama meluncurkan produk adalah mencari pelanggan. Ia pun memiliki trik tersendiri dalam memasarkan Melangit. Nela membuat jadwal untuk meng-update postingan di akun twitter @melangit_ . Dengan rajin membuat postingan di twitter, orang pun menjadi sadar mengenai keberadaan Melangit. Kemudian, mencoba membeli produk tersebut.

Ketika mereka merasa cocok dan menyukainya, mereka memberi tahu teman mereka tentang Melangit. Hal ini yang membuat follower akun Melangit makin hari kian bertambah dan tentunya berdampak pula pada bertambahnya konsumen yang membeli produk.

(bersambung)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar