Kamis, 26 September 2013

Perjalanan Melangit

(Part 2)

Banjir Reseller Melangit

Nela tak membutuhkan waktu lama untuk mengenalkan produk Melangitke pangsa pasarnya di twitter. Setelah banyak orang kenal Melangit, kerudung buatannya bisa cepat habis dan hasilnya langsung ia putar lagi untuk membeli bahan baku dan memproduksi kerudung. Selama tiga bulan pertama, usaha Nela berkembang dengan sangat cepat. Desember 2012 lalu, Melangit sudah memiliki tiga orang reseller. Sebuah prestasi yang terbilang hebat untuk usaha yang baru saja dirintis.

Reseller Melangit pun terus bertambah dengan cepat seiring berjalannya waktu. Kini (Mei 2013, saat wawancara berlangsung), walau belum genap setahun Melangit lahir, Nela sudah memiliki  26 reseller produknya yang tersebar di sejumlah kota. Mulai dari seputar Jabodetabek seperti Jakarta Selatan, Depok, Bekasi, Bogor, kota-kota besar di Pulau Jawa seperti Bandung dan Surabaya, hingga luar Pulau Jawa seperti Banjarmasin, Balikpapan, Kutai Kertanegara, Denpasar, Palembang bahkan Jayapura.

Ia merasakan sebagian orang sudah mulai sadar untuk berjilbab syar'i. Orang pun sudah mulai bosan mengikuti mode dan memilih kembali untuk berkerudung secara sederhana sesuai syariat. Menurutnya, jika saat ini masih banyak Muslimah berkerudung yang cenderung hanya mengikuti tren, itu karena memang mereka belum mengetahui cara berjilbab yang syar'i. Hal itu pula yang mendorongnya kian giat mengembangkan bisnisnya sebagai bagian dari langkahnya berdakwah pada para muslimah mengenai jilbab syar'i.

Untuk itu pula ia membuat tagline Melangit : Suppport You to Syar'i. Nela ingin agar semakin banyak orang yang menyadari bahwa dengan tampil syar'i bisa terlihat anggun dan elegan, serta tidak ribet. Dan semua itu bisa tercermin dari produk Melangit yang cenderung simple dan tidak rumit.

Untuk kerudung, produk Melangit memang hanya polos dan tak ada aksen. Nela berusaha menarik minat orang dengan menyediakan warna yang sangat beragam sehingga mereka bisa memiliki banyak pilihan. Nela tak hanya memproduksi kerudung segiempat, tapi ada pula kerudung bergo atau kerudung langsung pakai, karena banyak pelanggannya yang menanyakan produk ini.

Akhirnya, kini ia memiliki dua varian kerudung. Kerudung segiempat dengan tiga ukuran berbeda, yaitu ukuran S memiliki panjang dan lebar (+/-) 115 cm, ukuran M, panjang dan lebarnya (+/-) 130 cm, serta ukuran XL yang panjang dan lebarnya (+/-) 150 cm. Sementara untuk bergo ada dua ukuran, yaitu bergo eL yang panjang bagian depan bila dihitung dari dagu 55cm serta bergo eLL yang bila dihitung dari dagu panjangnya 80cm.

Harganya pun bermacam-macam, dari mulai yang paling murah kerudung segiempat ukuran S, yaitu Rp 40.000 hingga bergo eLL Rp 80.000, Nela tak ingin mematok harga yang terlalu mahal untuk barang-barangnya, tapi juga tak ingin terlalu murah. "Bismillah, syar'i tapi terjangkau," ujarnya.

Berbagi Tugas Berbagi Mimpi Syar'i

Mulanya ia melakukan semua itu sendiri. Belum ada orang lain yang membantunya. Kemudian ia mengajak seorang temannya, Diah Pratiwi, yang sebenarnya belum lama ia kenal, tapi sudah merasa sangat cocok untuk bergabung mengelola Melangit. Nela dan Diah pin berbagi tugas, Nela lebih banyak mengurusi produksi dan reseller, sedangkan Diah lebih banyak berperan sebagai customer service yang melayani pembelian eceran.

Ketika produksi kerudung sudah mencapai seratus helas, ia pun mulai kewalahan dan merasa perlu mempekerjakan karyawan. Kini, Nela pun sudah memiliki sejumlah karyawan yang merupakan orang-orang disekitar tempat tinggalnya. Para pekerja itu memiliki tugas yang berbeda-beda, ada yang khusus bagian menjahit, melipat, memberi label, memasukkan ke dalam plastic dan sebagainya.

Dalam sepekan, Melangit dua kali berproduksi. Sekali berproduksi, mencapai 260 helai kerudung. Biasanya barang yang diproduksi bergantian, bila pecan ini memproduksi ukuran M maka pecan depan ukuran XL dan begitu seterusnya. Ia juga sempat memberdayakan anak-anak yatim piatu di Bogor untuk membuat bros hasil karya mereka sendiri. Kemudian Nela juga membuat rok dan gamis untuk Melangit. Akan tetapi, produksi keduanya masih terbatas, tak sebanyak kerudung, Gamis dan rok itu ia banderol harga Rp 150.000.

Selain memerhatikan masalah kualitas barang yang harus terjaga dengan baik, Nela juga mementingkan kemasan melangit yang harus menarik. Menurutnya, bila kualitas barang sudah bagus, tapi dari tampak luar kurang menarik, orang jadi berpikir ulang untuk membelinya.

Kini dalam sebulan ia bisa mendulang omzet 40 juta rupiah. Padahal dulu, ketika baru memulai usaha ini omzetnya masih terbilang minim. Walau sudah bisa berjalan dengan baik seperti sekarang, bukan berarti Nela tak memiliki rintangan dalam menjalankan bisnis.

Persoalan manajemen masih menjadi poin penting yang terus berusaha ia perbaiki. Karena saat ini, ia hanya berdua dengan Diah menangani manajemen Melangit. Sementara pelanggan dan reseller terus bertambah sehingga mereka cukup kesulitan menghadapinya. 

Hal lain yang juga menjadi tantangan adalah menghadapi pelanggan yang rewel. Diah tetap berusaha menghadapinya dengan semanis mungkin. Pelayanan menjadi prioritas bagi Melangit. banyak orang yang lebih senang membayar dengan harga yang lebih mahal sedikit dengan pelayanan prima. daripada harga murah, tapi pelayanan kurang baik. Pelanggan adalah asset yang paling penting, mereka bukan hanya konsumen, tapi juga marketer 'gratisan' yang bisa dengan ampuh mempromosikan produk bila mereka menyukainya.

Kini, mereka masih menyimpan mimpi besar untuk kian memasyarakatkan jilbab syar'i lewat Melangit, serta bisa menjalin kerja sama yang lebih banyak lagi dengan anak-anak yatim. Dan tentunya mereka tetap memendam impian suatu saat nanti Melangit bisa memiliki toko offline sendiri. InsyaAllah.

~semoga dimudahkan. :D

***

 Tulisan diatas dimuat dalam majalah Aulia edisi Juli 2013, wawancara dilakukan pada 30 Mei 2013. Semua kondisi dalam tulisan ini berdasarkan kondisi melangit pada akhir Mei 2013 lalu. Terimakasih Aulia.. :)

  

Selasa, 24 September 2013

Ingin 'Menuju Surga Lewat Melangit'

Tulisan ini merupakan artikel yang dimuat di Majalah Aulia edisi Juli 2013 (Part 1)


***

Berawal dari pengalamannya yang kesulitan menemukan kerudung berbahan tebal serta panjang, Nela Indah Ermawati tertarik untuk membuat usaha kerudung syar'i. Memasuki tahun 2012, ia merasakan busana Muslim sudah begitu ngetren, tapi hal ini justru menyulitkannya mencari kerudung.

Sebab, kerudung yang ada di pasaran kebanyakan berbahan tipis dan menerawang sehingga membuatnya harus memakai berlapis-lapis kerudung. Bukan hanya itu, ia juga gemas saat melihat orang memakai kerudung berbahan tipis dengan rambut yang masih bias terlihat menembus kerudung.

Saat itulah ia terpikir untuk membuat usaha kerudung syar'i yang bias memenuhi kebutuhan dirinya sendiri, sekaligus mengajak orang lain untuk beralih menggunakan kerudung yang sesuai dengan tuntunan Islam. Maka, ia pun mencoba langsung bergerak demi mewujudkan keinginannya tersebut.

Memang sih, sebelumnya ia juga sudah senang berjualan kerudung yang merupakan produk milik temannya, tapi usaha itu tak ia jalani dengan serius. Nah, kali ini ia bertekad sungguh-sungguh menekuni bisnis yang akan dirintisnya.

Hal pertama yang ia lakukan saat memulai bisnis adalah melakukan riset mengenai bahan apa yang bisa dipakai untuk dijadikan kerudung. Berbagai cara dilakukannya agar bisa menemukan bahan yang cocok dan enak dipakai. Gadis berusia 24 tahun ini tak segan-segan melakukan 'tur' dari satu toko kain ke toko kain lainnya. Ia juga melihat koleksi kerudung sang ibunda untuk melihat bahan apa yang sebenarnya bagus dijadikan kerudung. "Zaman dulu kan belum ada kerudung yang aneh-aneh, semuanya sederhana. Saya mencari bahan yang mirip-mirip seperti itu," tuturnya.

Setelah berhasil menemukan bahan yang cocok, Nela pun langsung memproduksi kerudung. Dengan bermodal Rp 600.000 untuk membeli bahan baku, ia lantas memproduksi kerudung yang lantas langsung ia jual lewat media social. Ia memilih twitter sebagai media untuk memasarka produknya.

Produk itu ia beri nama Melangit. Ia ambil dari bahasa Filipina yang berarti menuju surga. Maka, sejak 20 Oktober 2012 lalu Nela pun mulai meluncurkan produk Melangit berupa khimar (kerudung) segiempat yang menggunakan bahan dobby dengan beragam warna.

Tentu saja seperti layaknya usaha yang baru dirintis, kesulitan yang dialami Nela saat pertama meluncurkan produk adalah mencari pelanggan. Ia pun memiliki trik tersendiri dalam memasarkan Melangit. Nela membuat jadwal untuk meng-update postingan di akun twitter @melangit_ . Dengan rajin membuat postingan di twitter, orang pun menjadi sadar mengenai keberadaan Melangit. Kemudian, mencoba membeli produk tersebut.

Ketika mereka merasa cocok dan menyukainya, mereka memberi tahu teman mereka tentang Melangit. Hal ini yang membuat follower akun Melangit makin hari kian bertambah dan tentunya berdampak pula pada bertambahnya konsumen yang membeli produk.

(bersambung)

Rabu, 10 April 2013

Tata Cara Pemesanan Khimar Melangit

Pemesanan khimar dan produk Melangit dapat dilakukan dengan beberapa cara,


Via SMS ke nomor 085693371745

dengan format
Nama Lengkap + Alamat Lengkap + Pilihan produk dan warna

Via WA ke nomor 085693371745

dengan format
pilihan produk dan warna + Alamat Lengkap + Nama Lengkap


atau bisa juga hubungi kami via twitter di @melangit_



Bagi customer di berbagai daerah, bisa juga menghubungi reseller Para Pejuang Langit yang sudah tersebar di beragam kota di seluruh Indonesia
@melangit_1 >> Melangit Surabaya
@melangit_2 >> Melangit Bogor
@Melangit_3 >> Melangit Bandung
@Melangit_4 >> Melangit BSD
@Melangit_5 >> Melangit Yogyakarta
@Melangit_6 >> Melangit Jember
@Melangit_7 >> Melangit Jaksel, Lebak Bulus
@melangit_8 >> Melangit Bekasi
@melangit_10 >> Melangit Denpasar
@melangit_11 >> Melangit Balikpapan
@melangit_12 >> Melangit Kuta
@melangit_13 >> Melangit Jayapura
@melangit_14 >> Melangit Cikarang
@melangit_15 >> Melangit Cinere
@melangit_16 >> Melangit Semarang
@melangit_17 >> Melangit Palembang
@melangit_18 >> Melangit Bogor Tengah
@melangit_19 >> Melangit Lombok Timur
@Melangit_20 >> Melangit Banjarmasin
@Melangit_21>> Melangit Bekasi Utara
@melangit_22 >> Melangit Cilandak


Senin, 10 Desember 2012

Miscellanous

Shalihat
Apa kabar?
Sudah syar'i khimarnya?

Koleksi baru dalam rangka
Program pemberdayaan masyarakat dalam hal ini anak yatim di daerah Bogor. Membeli sekaligus memberdayakan mereka :')

Tiap model hanya tersedia satu stock
Karena ini original Handmade ;)

0856 9337 1745 atau 317DC262 via twitter @melangit_ :')

A 01 - Bros handmade mutiara
Just 30.000 IDR




A 02 - Bros handmade mutiara
Just 30.000 IDR
 


A 03 - Bros handmade mutiara
Just 30.000 IDR


A 04 - Bros handmade mutiara
Just 30.000 IDR


A 05 - Bros handmade mutiara
Just 30.000 IDR


A 06 - Bros handmade mutiara
Just 30.000 IDR


Pink Series
A 07 - Bros handmade mutiara
Just 25.000 IDR


Pink Series
A 08 - Bros handmade mutiara
Just 25.000 IDR


Pink Series
A 09 - Bros handmade mutiara
Just 25.000 IDR


Vintage Series
A 10 - Bros handmade mutiara
Just 35.000 IDR


Vintage Series
A 11 - Bros handmade mutiara
Just 35.000 IDR
 

White Series
A 12 - Bros handmade mutiara
Just 30.000 IDR
  
Photographer : Nela Indah

Senin, 22 Oktober 2012

Khimar Syar'i

Shalihat
Sudah tau bedanya Khimar, Jilbab dan Hijab?
Yuk jangan sampai salah tafsir yang pada akhirnya jadi salah penafsiran

We support you to Syar'i with our stuff
Khimar (kain penutup bagian atas menjulur hingga dada) Syar'i :')















Semua khimar yang kami sediakan insya Allah syar'i
Tebal, dapat menutupi dada, dan tidak membentuk lekuk :')


for more info
Nela 0818 0810 9551
Amalia 0857 1754 5202

 Salam ukhuwah :')